SIMPANG AMPEK – Dua anak di Jorong Koto Sawah Nagari Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, ditemukan tewas akibat hanyut di sungai dekat lokasi itu, Rabu (29/6).
Kepala Kepolisian Sektor Lembah Melintang Iptu Zulfikar di Simpang Empat mengatakan, kedua korban itu adalah Muhammad Bani Alfatih (4) dan Muhammad Zaid (3).
Ia menjelaskan, pada Rabu (29/6) sekitar pukul 13.00 WIB, kedua korban pergi ke kebun dengan orang tua korban Zuraida Mahmud dan Khilijah.
Kemudian, mereka berada di kebun. Setelah itu, mereka pergi hendak menyeberangi Sungai Batang Sikabau Sungai Batang Sikabau Jorong PT. BPP Unit II dekat lokasi itu dengan menaiki ponton atau rakit untuk menyeberangi sungai.
Baca juga:
Warga Ubah Gang Sempit Jadi Kebun Sayur
|
Sesampainya di tengah sungai, tali ponton yang berfungsi sebagai penahan ponton terputus yang mengakibatkan ponton terbalik sehingga kedua korban dan orang tuanya terjatuh dan hanyut terbawa arus sungai.
“Zuraida dan Kholijah bisa berenang sehingga bisa menyelamatkan diri, sedangkan kedua anaknya tidak bisa menyelamatkan diri, ” katanya.
Selanjutnya kedua korban masih berada di dalam sungai kemudian Zuraida dan Kholijah berusaha mencari korban, namun tidak ditemukan. Kemudian, datang warga lainnya Ajas dan Zaki hendak memancing. Zuraida meminta tolong kepada Ajas dan Zaki untuk mencari korban yang tenggelam di sungai.
Setelah dilakukan pencarian lebih kurang 20 menit kemudian ditemukan Muhammad Bani Alfatih (4) di dalam sungai di dekat ponton dalam keadaan leher terlilit tali ponton dalam kondisi meninggal dunia.
“Tidak lama kemudian Muhammad Zahid juga ditemukan warga yang berjarak sekitar 10 meter dari tempat kejadian semula dalam keadaan meninggal juga, ” ujarnya.
Menurutnya, usai menemukan jenazah korban, pihaknya bersama-sama melakukan evakuasi terhadap korban.
Kemudian membawa korban ke rumah korban di Kampung Joring Jorong Koto Sawah Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang.
“Orang tua korban juga membuat pernyataan untuk tidak melakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah, ” katanya. (**)